Energi Panas Bumi Bebaskan Indonesia dari Kemiskinan

Surabaya (ANTARA News) - Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, RS Trijana Kartoatmodjo menyatakan, Indonesia dapat bebas dari kemiskinan jika mampu memanfaatkan energi panas bumi sebagai pengganti minyak bumi.

"Lambat laun cadangan minyak bumi akan menipis dan suatu saat harganya kian tak terjangkau.
Pencegahan hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan energi panas bumi," katanya di acara sosialisasi kegiatan industri hulu migas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki energi panas bumi sebanyak 27 gigawatt (GW) dan baru terpasang sebanyak 1 gigawatt (GW). Selain itu, energi lain yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak bumi antara lain energi hidro sebanyak 75,7 gigawatt yang baru terpasang sebesar 4 gigawatt.

"Selama ini, gas menjadi tulang punggung pendapatan nasional yang memberi
kontribusi sebanyak 58 persen," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mencatat penerimaan negara dari kegiatan hulu migas di tahun 2008 meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Divisi Eksternal BP Migas, Amir Hamzah menambahkan, produksi rata-rata minyak tahun 2008 di Jatim 52 barel per hari, dari total nasional 976.600 barel/hari.

"Penerimaan negara tahun 2008, sekitar Rp203 triliun (angka sementara) dan 2007 mencapai Rp177 triliun," katanya.(*)

0 komentar: