Satelit Korsel Hilang Setelah Luncur

Sebuah satelit yang diluncurkan roket luar angkasa pertama Korea Selatan (Korsel) terbakar di atmosfer bumi setelah gagal mengorbit.

Menurut Kementerian Ilmu dan Teknologi Korsel, kegagalan disebabkan satu dari dua penutup penembak aerodinamika roket gagal mencapai ketinggian setelah pembukaan dalam persiapan untuk pelepasan satelit.

Hal itu mengakibatkan, berat penembak roket kedua tak cukup untuk mencapai tempat di mana satelit semestinya mengorbit.Kecepatannya turun ke angka 6,2 kilo meter per detik dari kecepatan optimal sebesar 8 kilometer per detik.

Wakil Menteri Ilmu dan Teknologi Kim Jung-hyun mengatakan, berat ekstra juga menyebabkan roket bergerak ke atas membuat satelit yang diluncurkan mencapai ketinggian 387 kilometer, terlalu tinggi dari yang direncanakan sebesar 302 kilometer. Menteri Ilmu dan Teknologi dan pejabat ruang angkasa Korsel memercayai, satelit dengan berat 100 kilogram tersebut kemungkinan meledak di atmosfer bumi.

Korsel telah menanamkan investasinya lebih dari USD400 juta dan mempertaruhkan harga diri nasionalnya dalam satelit dan roket yang memiliki tinggi 33 meter tersebut. Landasan pertama dibuat bekerja sama dengan pusat ruang angkasa Rusia Khrunichev. Landasan kedua, termasuk pendeteksi tembak, dibuat oleh para insinyur lokal yang juga membangun satelit penelitian seberat 100 kilogram.

"Korsel melakukan pekerjaan secara terpisah dalam pengerjaan penembak sementara Rusia bertugas dalam penanganan masalah teknis secara menyeluruh. Namun demikian, kedua negara samasama bertanggung jawab," terang Kim Jung-Hyun dalam pernyataannya. Dikatakan Kim, pihaknya akan menggelar diskusi terkait masalah ini dengan Rusia. "Diskusi terkait masalah ini akan kami gelar dengan Rusia," tegasnya.

Peluncuran roket sebenarnya telah tertunda sebanyak tujuh kali sejak 2005, yang paling terbaru terjadi pekan lalu saat hitung mundur peluncuran terhenti delapan menit sebelum roket diluncurkan. "Kami bisa mengatakan, ini adalah setengah kesuksesan, meski satelit gagal memasuki orbit," kata Presiden Korsel Lee Myung- Bak pada rapat kabinet Selasa malam.

"Kita semestinya menyadari impian kita menjadi negara terdepan dalam teknologi ruang angkasa, meski itu menjadi peluncuran yang ke delapan setelah gagal selama tujuh kali atau peluncuran kesembilan setelah kegagalan ke delapan."

sumber : okezone

0 komentar: