0 komentar

Kekuatan Rakyat Digital

MASYARAKAT Tanah Air kembali bergejolak setelah terkuaknya rekayasa hukum yang diperdengarkan melalui rekaman yang diputar di Mahkamah Konstitusi pekan lalu. Amarah publik diungkapkan melalui berbagai medium: parlemen jalanan, media massa, hingga di ranah maya.

Untuk yang terakhir, situs pertemanan Facebook memiliki peran yang luar biasa. Dalam sebuah gerakan sosial, dibutuhkan perangkat yang memadai untuk bisa mencakup dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat. Dan kini Facebook menjadi peranti penting dalam menggalang dukungan sekaligus memobilisasinya.

Setidaknya dalam setahun terakhir ini Facebook semakin mewabah. Situs pertemanan daring ini menjadi epidemi yang menjangkiti kaum netters. Tak pandang usia, tidak pula status sosial. Ada yang muda, banyak juga yang sudah berumur. Ibu rumah tangga hingga politisi kakap memanfaatkan website jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg, si jenius yang tidak lulus dari Harvard University, ini.

Satu dekade lalu gerakan people power dilakukan dengan turun ke jalan. Ratusan ribu orang mengepung gedung parlemen di Senayan untuk menyuarakan penentangan terhadap penguasa yang dianggap lalim. Namun kini hal itu bisa dilakukan tanpa meninggalkan rumah.

Inilah era digital. Kantor berita Reuters menyebut aksi galang dukungan terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto di dunia maya sebagai "digital people power". Publik yang tidak yakin terhadap tuduhan pemerasan atau suap dua pimpinan pun membentuk berbagai kelompok dukungan.

Menurut catatan Koran Seputar Indonesia, hingga akhir pekan lalu tercatat ada 74 grup komunitas facebooker yang mendukung pembebasan dua pimpinan KPK nonaktif tersebut.

Hingga 9 November ini, Indonesia berada di posisi ketujuh untuk pengguna Facebook terbesar di dunia. Tercatat ada 11.759.980 orang yang memiliki akun di situs itu. Dalam sepekan terakhir pertumbuhan jumlah pengguna mencapai 6,84 persen atau 752.640 akun baru.

Yang jelas, aksi galang dukungan di dunia maya ini tidak bisa diremehkan. Selain opini yang dibangun lewat media massa, pemanfaatan situs jejaring sosial cukup aktif untuk mengubah atau membangun persepsi publik terhadap suatu hal. Terlebih, persepsi itu dibangun tidak hanya dalam sebuah "ruang publik maya (digital public space)", melainkan terjadi dalam sebuah lingkungan (public sphere), di mana semua pihak saling berinteraksi dan menciptakan sentimen bersama. Lebih jauh bahkan publik sama-sama telah menemukan musuh bersamanya.

Perlu diingat, dalam teori sosial, salah satu syarat untuk mewujudkan sebuah gerakan yang solid adalah adanya pihak yang dianggap sebagai musuh bersama.

Melihat fakta itu, para pemangku kebijakan atau para penegak hukum tak bisa abai terhadap suara yang dibangun publik melalui dunia maya. Artinya, jika sikap atau keputusan hukum yang dihasilkan, khususnya dalam kasus Bibit dan Chandra, nantinya benar-benar tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat, bisa jadi kekecewaan publik yang disampaikan lewat dunia maya akan ditumpahkan di dunia nyata.

sumber suar.okezone
0 komentar

10 Ramalan Kiamat yang Tak Terbukti

Munculnya film "2012" yang didasari ramalan kiamat dari kalender Maya membuat banyak orang membicarakan jaman akhir. Banyak yang menganggap ramalan itu sesat, namun ada juga yang sedikit percaya. Namun ternyata ramalan tentang kiamat yang kebanyakan berasal dari latar belakang keagamaan, sudah sering diungkapkan. Sepuluh di antaranya - yang kemudian terbukti meleset - adalah:

1. Ayam Peramal dari Leeds, 1806

Sejarah mencatat banyak tokoh yang menyatakan bahwa jaman akhir hampir tiba ditandai dengan kedatangan nabi. Tapi mungkin 'nabi' yang paling aneh adalah seekor ayam petelur dari kota Leeds, Inggris, 1806. Ayam ini awalnya disangka menghasilkan telur yang bertuliskan "Kristus akan datang". Seiring menyebarnya kabar mujizat ini, banyak orang menjadi percaya bahwa kiamat hampir tiba - hingga seorang penduduk yang penasaran akhirnya mengawasi sang ayam ketika bertelur dan menyaksikan penipu yang menuliskan kalimat itu.

2. Kaum Millerite, 23 April 1843

Seorang petani di New England bernama William Miller, setelah beberapa tahun mempelajari Alkitab, menyimpulkan bahwa waktu yang dipilih Tuhan untuk menghancurkan dunia bisa disimpulkan dari penafsiran harafiah isi Alkitab. Ia menjelaskan ini pada siapa saja, bahwa dunia akan berakhir sekitar 21 Maret, 1843 dan 21 Maret, 1844. Ia berkotbah dan menerbitkan tulisan cukup banyak dan memimpin ribuan orang (yang disebut kaum Millerite) yang meyakini bahwa tanggal pasti kiamat adalah 23 April 1843. Banyak yang menjual atau menyumbangkan semua harta miliknya karena percaya semuanya tak dibutuhkan lagi; tapi ketika tanggal 23 April datang (tapi Yesus belum juga datang) maka grup itu pun dibubarkan - lalu sebagian dari mereka membentuk gerakan yang hingga kini dikenal sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Seventh Day Adventist)

3. Armageddon/Kiamat kaum Mormon , 1891 atau sebelumnya

Joseph Smith, pendiri gereja Mormon, mengadakan rapat gerejanya pada Februari 1835 untuk memberitahu bahwa ia berbicara pada Tuhan. Selama pembicaraan itu, Smith mengakui bahwa Yesus akan kembali dalam 56 tahun ke depan, dan selanjutnya masa akhir jaman akan segera dimulai.

4. Komet Halley, 1910

Tahun 1881 seorang astronom, dari analisa spektral, menemukan bahwa ekor komet mengandung gas mematikan yang disebut cyanogen (dari asal kata sianida). Tadinya ini tak terlalu menarik hingga seseorang menyadari bahwa lintas bumi akan berpotongan dengan ekor komet Halley di tahun 1910. Apakah permukaan planet akan terselubung oleh gas beracun? Itulah spekulasi yang dicetak di halaman depan koran 'The New York Times' dan sejumlah koran lainnya, yang mengakibatkan menyebarnya panik di seluruh AS dan di negara lainnya. Akhirnya para ilmuwan dengan kepala dingin menjelaskan bahwa hal itu tak patut dikhawatirkan.

5. Pat Robertson, 1982

Mei 1980, televangelis dan pendiri Koalisi Kristen, Pat Robertson mengejutkan dan menakuti banyak orang ketika ia menyatakan dalam acara TV-nya, "700 Club", pada pemirsa di seluruh dunia bahwa ia tahu kapan dunia akan berakhir (padahal dalam Alkitab sendiri di Matius 24:36 tentang kiamat dinyatakan "Tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, bahkan malaikat-malaikat di sorga tidak tahu"). "Saya menjamin bahwa di tahun 1982 akan ada penghakiman dunia," kata Robertson.

6. Heaven's Gate, 1997

Ketika komet Hale-Bopp muncul tahun 1997, muncul isu bahwa pesawat alien tengah mengikuti komet itu - dan hal itu ditutupi oleh NASA dan komunitas astronomi. Walau dugaan itu dibantah oleh para astronom (dan bisa dibantah siapa saja yang memiliki teleskop yang bagus), tapi isu ini sempat disiarkan dalam acara radio "Coast to Coast AM" yang dibawakan Art Bell dan bertemakan paranormal. Dugaan ini menginspirasi suatu kultus pemercaya UFO (Unidentified Flying Object yang dianggap pesawat alien) di San Diego yang menamakan diri 'Heaven's Gate' untuk mempercayai bahwa dunia akan segera berakhir. Dunia memang berakhir bagi 39 anggota kultus itu yang bunuh diri pada 26 Maret 1997.

7. Nostradamus, Agustus 1999

Karya tulis Michel de Nostradame yang sangat membingungkan dan metaforis telah menarik perhatian banyak orang selama lebih dari 400 tahun. Tulisannya, yang ketepatannya sangat tergantung pada interpretasi yang sangat fleksibel, telah diterjemahkan dan diterjemahkan-ulang dalam puluhan versi yang berbeda. Salah satu baris tulisannya menyebutkan, "Tahun 1999, bulan ketujuh / Dari langit datang raja besar teror." Banyak pengikut Nostradamus menjadi resah karena menduga bahwa inilah penglihatan sang peramal terkenal itu akan kiamat.

8. Y2K, 1 Januari 2000

Ketika abad lalu hampir berakhir, banyak orang khawatir bahwa komputer akan menyebabkan kiamat. Permasalahannya, yang diketahui sejak 1970, adalah bahwa banyak komputer takkan bisa membedakan antara tahun 2000 dan 1900. Tak ada yang tahu pasti apa efeknya, tapi banyak yang menduga akan terjadi bencana, mulai dari mati lampu massal hingga ledakan nuklir. Penjualan senjata meningkat dan orang bersiap bertahan hidup dalam bunker (ruang bawah tanah), tapi nyatanya tak banyak kesalahan terjadi ketika milenium baru dimulai.

9. 5 Mei 2000

Kalau memang kesalahan Y2K tak terjadi, maka bencana global dijamin akan terjadi oleh Richard Noone, pengarang buku "5/5/2000 Ice: the Ultimate Disaster" di tahun 1997. Menurut Noone, massa es di Antartika akan menjadi setebal 3 mil pada tanggal 5 Mei 2000 - suatu tanggal yang juga bertepatan dengan sejajarnya planet-planet di tata surya, yang entah bagaimana akan menyebabkan pembekuan global yang fatal. Tanggal itu berlalu dan bumi belum beku, tapi buku itu malah panas di pasaran. Mungkin juga pemanasan global mencegah terulangnya jaman es itu.

10. God's Church Ministry, musim gugur 2008

Menurut pendeta dari God's Church, Ronald Weinland, akhir jaman telah tiba - lagi. Bukunya di tahun 2006 "2008: God's Final Witness" menyatakan bahwa ratusan juta orang akan meninggal, dan di akhir 2006, "paling lama 2 tahun tersisa sebelum dunia mengalami waktu terburuk sepanjang sejarah manusia. Pada musim gugur 2008, Amerika akan tumbang sebagai negara berkuasa, dan tak akan menjadi negara merdeka lagi," dan buku itu juga mencatat, "Ronald Weinland mempertaruhkan reputasinya sebagai nabi akhir jaman Tuhan."

Nah, ke sepuluh ramalam itu tidak terjadi, sehingga ada baiknya kita juga tidak khawatir berlebihan tentang ramalan akhir jaman di tahun 2012. Bukankah banyak tulisan yang menyebutkan tidak seorangpun akan tahu waktunya?


C17-09

Editor: wsn

Sumber : LIVESCIENCE
0 komentar

Urusan Hacker, Indonesia Juaranya

Dari beberapa negara di Asia Tenggara, Indonesia telah dipilih sebagai tuan rumah Yahoo! Open Hack Day ASEAN. Bukan kebetulan belaka Indonesia menjadi tuan rumah acara digelar selama 21-22 November 2009 tersebut.

Pontus Sonnerstedt, Senior Director Business Development and Indonesia Country Lead, Yahoo! Southeast Asia, mengakui bakat hebat para hacker muda di Indonesia.

"Kami telah bekerja di Indonesia selama beberapa tahun, dan kami percaya akan kemampuan para web developer di Indonesia. Untuk itulah kami memilih Indonesia sebagai tempat diadakannya Open Hack Day," ujar Pontus, kepada sejumlah wartawan di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, (21/11/2009).

Open Hack Day ASEAN diikuti oleh peserta dari beberapa negara tetangga seperti, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam. Dan pada akhirnya, Indonesialah yang terpilih sebagai tuan rumah ketimbang negara lain tersebut.
0 komentar

Ini Dia Penanggalan Maya yang Jadi Biang Kerok Isu Kiamat 2012

Film "2012" memancing kontroversi di Indonesia karena memunculkan bencana besar. Bencana itu disebut-sebut terkait dengan berakhirnya penanggalan panjang suku Maya.

Penanggalan Maya memang agak aneh dibanding kalendar yang dipakai di dunia maupun kalendar Indonesia, misalnya. Biasanya perhitungan hanya sepanjang satu tahun.

Maya, suku Indian Amerika Latin, memiliki tiga sistem kalendar yang dipakai bersamaan. Di satu kalendar, satu tahun memiliki panjang 265 hari, satu lagi 260 hari, dan satu lagi--disebut perhitungan panjang--akan berakhir pada 2012 itu.

Penanggalan perhitungan panjang itu memiliki unit:

1 hari = kin
20 kin = uinal
18 uinal = tun
20 tun = katun
20 katun = baktun
Lingkaran panjang=13 baktun

Bandingkan dengan penanggalan masehi yang lazim digunakan dunia saat ini yakni:

30/31 hari = bulan (kecuali Februari yang 28/29 hari)
12 bulan = tahun

Dengan perhitungan panjang itu, satu baktun memiliki panjang 144.000 hari atau sekitar 400 tahun. Saat ini penanggalan masuk baktun ke-13.

Dengan tanggal Maya, hari ini Rabu (18/11) adalah

12 baktun
19 katun
16 tun
15 uinal
11 kin.

Yang menjadi persoalan, sebagian ahli menyatakan penanggalan Maya hanya sampai pada baktun ke-13. Baktun ke-13 ini akan berakhir pada tanggal 20 Desember 2012.

Pada 20 Desember 2012 itu, penangalan Maya menjadi
12 baktun
19 katun
19 tun
17 uinal
19 kin.

Sehari berikutnya akan masuk baktun ke-14 yakni

13 baktun
0 katun
0 tun
0 uinal
0 kin

Sejumlah ahli, seperti dari badan antariksa Amerika Serikat, menyatakan bahwa pada penanggalan Maya akan mulai lagi pada tanggal 1. Tidak dijelaskan apakah masuk baktun ke-12 atau mulai lagi dari titik awal seperti beberapa ribu tahun silam atau masuk ke baktun ke-14.

Suku Maya sendiri, menurut Susan Milbrath, kepala bagian seni dan arkeologi Amerika Latin di Museum Florida, tidak menyebutkan dunia bakal berakhir jika baktun ke-13 ini selesai.


HANKSVILLE.ORG/WIKIPEDIA/NURKHOIRI
0 komentar

Cloud Computing Makin Jadi Tren

Dari Januari hingga menjelang tutup tahun, cloud computing menjadi salah satu bahan perbincangan komunitas teknologi informasi internasional. Mereka saling menjalin kemitraan untuk mewujudkan infrastrukturnya. Ada pula perusahaan yang mengeluarkan perangkat lunak dan keras.

Pekan lalu, Cisco, EMC, dan VMware berkoalisi dalam proyek bertajuk "Virtual Computing Environment". "Koalisi ini merupakan pendekatan baru dan unik untuk diterapkan pada data center agar dapat meningkatkan utilisasi, menghemat konsumsi daya, serta memperkuat keamanan," ujar John Chambers, Chairman dan CEO Cisco.

Pendekatan tersebut adalah Vblock Infrastructure Packages, sebuah paket infrastruktur yang menggabungkan teknologi virtualisasi, jaringan, komputasi, storage, keamanan, dan pengelolaan terbaik dari Cisco, EMC, dan VMware. Mereka mengklaim seluruh teknologi terintegrasi, teruji, dan tervalidasi, serta siap diimplementasikan. Paket infrastruktur ini tersedia dalam tiga pilihan konfigurasi yang mendukung 300 sampai 6.000 mesin virtual untuk beragam skenario kebutuhan.

Tidak ketinggalan IBM, yang memperkenalkan solusi untuk mengelola pusat data dengan produknya bertajuk IBM VMControl. Produk yang dikombinasikan dengan perangkat lunak IBM Tivoli ini bertujuan agar perusahaan memiliki kendali atas berbagai sistem teknologi informasi dan teknologi virtualisasi yang mereka miliki. Selain itu, mengombinasikan berbagai server IBM yang dapat terlihat maupun yang tidak menjadi satu unit.

"IBM VMControl juga dapat mempercepat penyebaran cloud computing," kata Fetra Syahbana, Country Manager, Systems, & Technology Groups IBM Indonesia. Selain itu, memungkinkan informasi dan sumber daya pemrosesan dari cloud computing untuk diambil dari jauh.

Menurut Fetra kepada wartawan di Jakarta pekan lalu, IBM menyediakan solusi inovatif untuk membantu perusahaan meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan sumber daya, dan menghemat pengeluaran. Dia menyebutkan sejumlah manfaat teknologi ini. Pertama, respons yang lebih cepat terhadap kebutuhan bisnis. Di sini perusahaan membagi beban kerja baru secara lebih cepat dari hitungan minggu ke menit.

Kedua, penggunaan sumber daya secara lebih efisien. Ketiga, perusahaan dapat memonitor, mempertahankan, dan menyesuaikan tingkat layanan menurut beban kerja komputasi yang ditangani oleh himpunan sumber daya teknologi informasi. Solusi ini juga dapat membantu memprediksi dan merespons masalah pada sistem.

Keempat, memungkinkan sistem yang lebih pintar. Teknologi ini, kata Dedi Widharwanto, System Architect IBM Indonesia, punya kemampuan memindahkan beban kerja dan melakukan penyesuaian. Juga memungkinkan sistem IBM digunakan secara efektif, mengkonsumsi lebih sedikit daya dan pendinginan, serta menyediakan infrastruktur yang lebih tangguh.

Menurut Fetra, peluang terbesar mengimplementasi cloud computing di Indonesia ada pada sektor penelitian pengembangan dan perguruan tinggi. "Untuk simulasi vaksin membutuhkan case dan dana yang besar," katanya. Perusahaan farmasi dan laboratorium kesehatan dapat bekerja sama menggunakan teknologi ini sehingga biaya dapat ditekan.

Pemerintah Vietnam mulai menerapkan cloud computing pada sejumlah sektor. Di Amerika Serikat, teknologi ini diterapkan di Pike Couny Schools. Pengadaan desktop virtual di sekolah ini telah menurunkan biaya untuk laboratorium komputer sebesar 62 persen. Namun, kendala di Indonesia, kata Fetra, adalah tarif Internet yang relatif mahal dan lambat.
0 komentar

2012, Matahari, dan Bosscha

Kalau menyimak wacana tentang Kiamat 2012 yang disebut berdasarkan sistem kalender Maya, argumen pentingnya ada di sekitar Matahari. Antara lain disebutkan, pada tahun 2012 aktivitas Matahari, yang sudah dimulai sejak tahun 2003, akan mencapai puncaknya. Selain itu, Matahari dan Bumi akan berada segaris dengan lorong gelap di pusat Galaksi Bima Sakti.

Tentu, Matahari amat sentral bagi Tata Surya, khususnya Bumi dan kehidupan yang ada di biosfernya. Jika ada peningkatan aktivitas di sana, Bumi pasti akan kena pengaruh. Namun, Matahari sudah rutin menjalani siklus aktivitasnya—yang berperiode 11 tahun itu—selama lebih dari empat miliar tahun dan sejauh ini baik-baik saja.

Kini, seiring dengan merebaknya buku tentang Kiamat 2012, juga film-film Hollywood tentang tema yang sama, juga muncul bantahan, tidak saja dari pimpinan suku Maya, tetapi juga dari kalangan astronomi. Mudah dimengerti kalau kalangan astronomi lalu bersuara. Ini karena penyebar kabar Kiamat 2012 banyak menyebut benda langit, seolah hal itu dapat menguatkan skenario yang mereka usung.

Padahal, dasar skenario itu sendiri, yakni kalender Maya, tidak berbeda jauh dengan kalender modern. Kalau kalender Maya punya berbagai macam siklus dengan panjang berlain-lainan, kita juga punya hal serupa. Jadi, kalau kalender Maya akan berakhir tanggal 21 Desember 2012, itu untuk kita bisa terjadi misalnya pada tanggal 31 Desember 1999. Esok hari setelah tanggal itu, yakni 1 Januari 2000, akan dimulai siklus baru, apakah itu yang berdasarkan hari, tahun, puluhan tahun, abad, atau milenium.

Seperti sudah kita saksikan, berakhirnya siklus macam-macam pada tanggal 31 Desember 1999 tidak disertai dengan kiamat bukan?

Bagaimana dengan perjajaran antara Bumi, Matahari, dan pusat Galaksi Bima Sakti? Penyebar kiamat menyebutkan, saat perjajaran akan menimbulkan gaya pasang yang akan memicu gempa bumi yang menghancurkan untuk menamatkan riwayat dunia. Gaya pasang yang sama juga akan memicu badai matahari yang akan menghancurkan Bumi. Bahkan, untuk menambah efek, planet-planet juga disebut akan berjajar pada tanggal 21 Desember 2012.

Ternyata, setelah diperiksa dengan saksama, Matahari tidak akan menutupi (menggerhanai) pusat galaksi. Bahkan, kalaupun Matahari bisa menutupi pusat galaksi, efek pasang dapat diabaikan, tulis Paul A Heckert yang dikutip pada awal tulisan ini.

Dengan penjelasan itu, skenario Kiamat 2012 tidak perlu dianggap serius.

Berdasarkan teori evolusi (lahir dan matinya) bintang, di mana Matahari adalah salah satunya, Matahari memang sekitar lima miliar tahun lagi akan mengembang menjadi bintang raksasa merah yang akan memanggang Bumi. Namun, bukankah lima miliar tahun masih jangka waktu yang amat, amat lama untuk ukuran manusia?

Namun, demi tujuan-tujuan lebih praktis, misalnya untuk mengetahui hubungan aktivitas Matahari dan gangguan komunikasi, atau untuk mengetahui lebih dalam tentang sifat-sifat Matahari, studi tentang Matahari tetaplah hal penting. Dan inilah rupanya yang diperlihatkan oleh Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat.

Penelitian Bosscha

Selama ini, Observatorium Bosscha lebih dikenal dengan penelitiannya di bidang struktur galaksi dan bintang ganda. Penelitian Matahari secara intensif dan ekstensif dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Namun, Sabtu 31 Oktober lalu, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diwakili oleh Dekan FMIPA Akhmaloka meresmikan teleskop matahari tayang langsung (real time). Sistem pengamatan Matahari yang terdiri dari tiga teleskop yang bekerja pada tiga panjang gelombang berlain-lainan ini dibuat dengan bantuan dari Belanda dan rancang bangunnya banyak dikerjakan oleh peneliti dan insinyur ITB sendiri.

Sistem teleskop yang dilihat dari sosoknya jauh lebih kecil dari umumnya teleskop yang ada di Bosscha ini terdiri dari teleskop yang bekerja pada gelombang visual, di mana untuk mendapatkan citra Matahari, sinarnya dilemahkan dulu sebesar 100.000 kali. Untuk pemantauan, citra Matahari diproyeksikan pada satu permukaan yang dapat dilihat dengan aman. Ini diperlukan karena selain untuk penelitian, fasilitas ini juga digunakan untuk pendidikan masyarakat.

Dua teleskop lainnya masing-masing satu untuk penelitian kromosfer rendah dan satu lagi untuk penelitian kromosfer tinggi.

Menambah semarak peresmian, hadir pula ahli fisika matahari dari Belanda, Rob Rutten, yang pagi itu menguraikan tentang kemajuan penelitian fisika matahari dan tantangan yang dihadapi.

Membandingkan materi paparannya, yang dilengkapi dengan citra hidup Matahari berdasarkan pemotretan menggunakan teleskop matahari canggih, tentu saja apa yang diperoleh oleh teleskop di Bosscha bukan bandingannya.

Kontribusi Indonesia

Direktur Observatorium Bosscha Taufiq Hidayat dalam sambutan pengantarnya menyebutkan, lembaga yang dipimpinnya beruntung masih dapat terus menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga di luar negeri untuk mendukung aktivitas ilmiahnya. Sementara peneliti Matahari di Bosscha, Dhani Herdiwijaya, selain menguraikan berbagai aspek riset tentang fisika matahari juga menyampaikan harapannya untuk mendapatkan hasil penelitian detail tentang Matahari.

Peresmian teleskop surya di Bosscha tampak sebagai momentum bagi bangkitnya minat terhadap riset Matahari.

Seiring dengan peringatan Tahun Astronomi Internasional 2009, berlangsung pula peringatan 400 tahun pengamatan bintik matahari. Dalam konteks ini, masih banyak tugas manusia untuk mendalami lebih jauh serba hal tentang Matahari, bintang yang menjadi sumber kehidupan di Bumi. Alam seperti yang ada sekarang ini, menurut skenario Ilahi, masih akan terbentang lima miliar tahun lagi, bukan sampai tahun 2012.




Editor: jimbon

Sumber : Kompas Cetak
0 komentar

Retakan Besar di Afrika Bakal Menjadi Samudra Baru

Celah sepanjang 55 kilometer di gurun Ethiopia diperkirakan akan berkembang menjadi samudra baru. Celah selebar 6 meter di beberapa titik tersebut mulai terbuka tahun 2005, dan sejumlah ahli geologi yakin itu akan menjadi cikal bakal samudra baru.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan tim peneliti internasional dan dilaporkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, terungkap bahwa proses terbentuknya celah itu serupa dengan yang terjadi di dasar samudra. Aktivitas yang sama saat ini juga terjadi di Laut Merah.

Menggunakan kumpulan data seismik dari 2005, para peneliti mencoba merekonstruksi peristiwa itu untuk menunjukkan bahwa celah itu terbuka sepanjang 55 kilometer hanya dalam waktu beberapa hari. Mulanya, Dabbahu, yang merupakan gunung berapi di ujung utara celah, meletus, lalu aliran magma mendorong melalui tengah-tengah celah dan mulai membuka retakan di kedua arah.

"Kita tahu bahwa pegunungan dasar laut muncul akibat desakan magma seperti ini, tapi kita tak pernah tahu bahwa desakan magma bisa membuatnya terpecah seperti ini," kata Cindy Ebinger, Profesor Ilmu Bumi dan Lingkungan Hidup di Universitas Rochester.

Hal itu menunjukkan bahwa gunung berapi aktif di sepanjang tepi lempeng tektonik samudra bisa tiba-tiba pecah dalam bagian yang luas, dan bukan dalam bagian kecil-kecil seperti yang diyakini selama ini. Peristiwa retakan yang datang tiba-tiba di daratan akan lebih berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya,” ucap Ebinger.

Lempengan Afrika dan Arab yang bertemu di padang terpencil Afar Ethiopia Utara kini mulai merekah akibat proses itu dengan laju kurang dari 1 inci per tahun selama 30 juta tahun terakhir. Celah ini membentuk depresi Afar sepanjang 300 km hingga Laut Merah. Melalui jalur itu, Laut Merah diperkirakan akan mengalir ke rekahan Ethiopia dan membentuk laut baru sekitar sejuta tahun mendatang. Laut baru itu akan menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden, serta Laut Arab antara Yaman di Jazirah Arab dan Somalia di Afrika Timur.
sumber kompas
0 komentar

Teropong Matahari Boscha Setara Fasilitas Luar Angkasa

Teropong matahari yang baru selesai dibangun di Observatorium Boscha di Lembang disebut-sebut setara dengan fasilitas sama di luar angkasa. Ini karena Indonesia berada di daerah tropis yang sangat tepat untuk penelitian matahari.

"Teleskop ini setara dengan teleskop yang ada di luar angkasa. Di sini, matahari bersinar sepanjang hari dan jarang awan, "tutur Robert J. Rutten, pakar fisika matahari dari Utrecht University, Belanda, yang ikut hadir dalam peresmian Teropong Matahari, Sabtu (31/10).

Di luar angkasa, salah satu wahana SOHO milik NASA yang khusus diperuntukkan mengamati matahari. Namun, tentu saja, teknis teknologi Teropong Matahari di Boscha masih sangat jauh dari SOHO.

Meskipun secara teknis kemampuan Teropong Matahari di Boscha tidaklah sebaik yang dimiliki di negara lain, termasuk di tempat penelitiannya di sebuah pulau di Laut Atlantik, keberadaan teropong di Boscha ini cukup vital. Selain letaknya yang cukup strategis, kompleks Boscha juga tidak jauh dari kota dan pusat-pusat pendidikan.

Untuk itu, dia berharap, keberadaan Teropong Matahari ini bisa lebih mendorong masyarakat, khususnya pelajar, akan ilmu astronomi. Fungsi utamanya adalah untuk pendidikan massal. Untuk merangsang banyak pelahar lebih menyukai astronomi. "Di tempat ini, kita bisa mendapatkan data yang canggih dan lengkap untuk proyek-proyek pengamatan atau penelitian pelajar," tuturnya.

Kepala Observatorium Boscha Taufik Hidayat berpendapat senada, pelayanan publik akan diutamakan di dalam pemanfaatan teropong yang baru ini. Untuk bisa memanfaatkan data pengamatan teropong ini, masyarakat umum pun tidak perlu repot datang ke lokasi.

Sebab, data secara realtime di-streaming di dalam situs ITB. Data ini pun rencananya akan dipasok untuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
0 komentar

Komputer Bakal Kenali Aksara Jawa

Organisasi Pendidikan, ilmu dan Budaya (UNESCO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyetujui penggunaan aksara jawa (hanacaraka) sebagai salah satu font di komputer.

Dilansir Xinhua, Senin (2/11/2009), UNESCO akan menyejajarkan aksara jawa ke dalam daftar alphabet international yang ada di dalam komputer, bersama aksara lain seperti latin, China dan Arab.

"Aksara jawa telah diketahui oleh UNICODE, sebuah lembaga di bawah UNESCO yang mengurusi kode aksara standard dalam komputer," ujar pemimpin redaksi majalah Jawa tertua 'Penyebar Semangat' Aryo Tumoro.

Aksara jawa sendiri telah diakui secara internasional berkat UNICODE pada tanggal 2 Oktober lalu, bertepatan dengan pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai aset budaya Indonesia.

Permohonan pengakuan internasional terhadap aksara jawa tersebut dilayangkan oleh ahli budaya jawa Ki Demang Sokowaten dari Yogyakarta, sejak 9 September 2007. Namun permohonan ini baru mendapat persetujuan UNESCO pada Oktober lalu.

Sokowaten sendiri telah memiliki situs berbahasa Jawa sejak Januari 2006 dengan nama ki-demang.com yang berisi segala hal yang berhubungan dengan budaya Jawa, filosofi, cerita singkat, dongeng maupun resep makanan. (srn)