0 komentar

40 Tahun Kemunculannya, Internet Kini Multibahasa

Organisasi yang mengurusi domain internet (ICANN) telah menyetujui kebijakan untuk memperbolehkan penulisan url dengan karakter non-latin.

Dikutip Big News Network, Sabtu (31/10/2009), kebijakan meng-internasionalkan nama domain memungkinkan negara-negara yang memiliki karakter huruf tulis berbeda, seperti China, Arab maupun huruf latin Yunani, untuk tetap bisa menggunakan internet dan dapat diakses secara global.

Langkah yang dilakukan dan disetujui oleh seluruh angota Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) dianggap sebagai lompatan yang cukup jauh dalam kemajuan dunia internet. Apalagi bertepatan dengan kelahiran internet yang telah berusia 40 tahun.

"Saat ini pengalamatan internet hanya mentok di karakter huruf latin, dari A sampai Z. Program yang kami beri nama Fast Track ini akan memungkinkan penggunaan karakter huruf beda, yang saat ini jumlahnya mencapai 100.000 karakter, untuk digunakan dalam penulisan nama domain. Saat ini diperkirakan terdapat 60 persen dari 1,6 miliar pengguna internet yang menggunakan bahasa selain Inggris," ujar petinggi ICANN Peter Dengate.

ICANN sendiri telah melakukan penelitian sejak tahun 2000. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa masing-masing negara harus memiliki nama domain sendiri (international domain name/ IDN) dan memperbolehkan karakter huruf berbeda digunakan dalam penulisan domain. Hal ini untuk mempermudah pengguna internet dunia mengakses informasi secara timbal balik. Menurut standar ISO 3166-1, saat ini terdapat 246 negara yang terdaftar sebagai pemilik kode internet yang berbeda.

Setelah disetujui, program tersebut akan diberlakukan paling cepat tanggal 16 November tahun ini. (srn)
sumber okezone
0 komentar

Boscha Resmikan Teropong Matahari

Observatorium Boscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, resmi mengoperasikan teropong matahari, Sabtu (31/10). Teropong yang dibuat mandiri oleh Institut Teknologi Bandung ini dikhususkan untuk penelitian matahari, khususnya bagian korona.

Teropong matahari ini terdiri dari tiga jenis teleskop heliostat yang beroperasi sekaligus secara three in one. Yaitu, visual white light yang dilengkapi filter berkekuatan 10.000 kali, hidrogen alfa, dan kalsium. Ketiga jenis teleskop ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Teleskop hidrogen alfa misalnya, sangat baik untuk melihat ledakan matahari di lapisan korona. Sementara, teleskop berfilter kascium sangat idel untuk meneliti permukaan matahari dan mengamati aktivitas bintik matahari (sunspot).

"Teleskop yang kalsium adalah yang pertama di Indonesia. Lapan memang memiliki yang alfa, tetapi katanya kurang maksimal karena sedang bermasalah. Dengan teleskop ini, kita bisa mengamati ledakan matahari dengan sangat baik," tutur Dhani Herdiwijaya dari Astronomi ITB.

Clara Yatini dari Bidang Matahari dan Antariksa Lapan membenarkan, keberadaan teropong matahari di ITB diharapkan bisa menopang riset mengenai aktivitas matahari secara lebih baik lagi. Lapan sebetulnya sudah memiliki teropong matahari khusus yang ada di stasiun Tanjungsari, Sumedang, dan Watukosek, Gresik, namun teropong yang ada belum maksimal. "Selama ini, kami lebih sering masih menggunakan yang jenis black and white," katanya.

Kepala Observatorium Boscha Taufik Hidayat menuturkan, fasilitas teropong matahari yang dilengkapi dengan rumah teropong ini bisa digunakan lintas lembaga, tidak hanya ITB. "Fasilitas ini dapat digunakan untuk guru, siswa, masyarakat umum yang haus dengan ilmu pengetahuan," tuturnya.

Berbeda dengan delapan teropong lainnya yang ada di Boscha, teropong ini dioperasikan secara real time (terus menerus). Data dan citra hasil pemantauan ditayangkan di layar monitor Worlwide Telescope hasil sumbangan Microsoft serta di proyektor yang bisa dilihat langsung oleh pengunjung. "Data di-upload di situs ITB. Jadi, setiap orang bisa mendapat data ini di mana saja," ujarnya.

Selain lensa coronado yang dibeli dari luar, baik perangkat teknis maupun sistem operasinya dikembangkan secara mandiri oleh tim dari ITB. Biaya pembangunan rumah teropong maupun teropongnya sendiri mencapai Rp 600 juta. Dana diperoleh dari beberapa sumber, yaitu Pemerintah Belanda, Kementrian Ristek dan Departemen Pendidikan Nasional.
0 komentar

Satelit Buatan Mahasiswa Indonesia Diluncurkan 2012

Satelit mini atau nano-satelit buatan mahasiswa Indonesia akan diluncurkan pada tahun 2012, karena pembahasan antarmahasiswa UGM, ITB, ITS, UI, dan PENS ITS serta mahasiswa Indonesia di luar negeri sudah dimulai.

"Mulai tahun ini (2009), kami melakukan serangkaian pertemuan dengan mahasiswa dari berbagai kampus," kata peneliti asal Indonesia di TU Delft Belanda, Dedy H.B. Wicaksono, PhD., di Surabaya, Senin.

Di sela-sela Lokakarya INSPIRE (Indonesian Nano Satellite Platform Initiative for Research & Education) di PENS ITS, ia mengatakan pertemuan akan berlanjut dengan penelitian secara intensif di Belanda atau di Indonesia.

"INSPIRE merupakan forum pertemuan antarmahasiswa dengan berbagai stakeholder dari pemerintah dan lembaga riset untuk mendorong penguasaan teknologi satelit sejak kalangan mahasiswa," katanya.

Alumnus Teknik Fisika ITB Bandung (S1) pada tahun 1934-1998 itu menyatakan Indonesia sangat membutuhkan satelit untuk peta hutan, perikanan, bencana alam, kepulauan, kriminalitas laut, dan sebagainya.

"Kita sudah memiliki Satelit Palapa dan usianya sudah 30 tahunan. Teknologinya dibuat di luar negeri, sehingga devisa negara akan tersedot keluar dan kita akhirnya tidak memiliki kemandirian," kata alumnus Tokyo University of Technology (S2) itu.

Menurut alumnus TU Delft Belanda (S3) itu, satelit yang besar itu membutuhkan dana yang mahal hingga ratusan miliar atau bahkan triliunan, namun nano-satelit hanya berkisar Rp5 miliar dan satelit mini akan bertahan selama kurun tiga tahunan.

"Tidak hanya murah, tapi nano-satelit itu sebenarnya dapat kita kuasai dengan mudah, apalagi di dalamnya sudah ada unsur pendidikan, aspek aplikasi teknologi, dan penelitian lintas keilmuan seperti telekomunikasi, elektronika, energi surya, dan sebagainya," katanya.

Oleh karena itu, kata penggagas INSPIRE itu, para dosen dapat mendorong mahasiswa telekomunikasi yang selama ini merumuskan tugas akhir (TA) tentang alat-alat telekomunikasi seperti handphone (HP), namun kini dapat mengarahkan TA pada bidang satelit.

"Jadi, pembahasan dapat dilakukan pada tahun 2009, lalu tahun 2010 dengan penelitian intensif, bahkan TU Delft sangat senang bila penelitian dapat dilakukan di Belanda, kemudian tahun 2011 dilakukan persiapan dan tahun 2012 ada peluncuran," katanya.

Senada dengan itu, Sekretaris Menkominfo, Dr Eng. Son Kuswadi, menyatakan dana pembuatan nano-satelit hanya Rp5 miliar dan bila dimulai dengan pertemuan, penelitian, hingga akhirnya peluncuran nano-satelit, maka akan dibutuhkan dana sekitar Rp10 miliar.

"Pembahasan lewat workshop yang melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai universitas itu akan kita lakukan dua kali selama tahun 2009, termasuk pembahasan dengan LAPAN, BPPT, IPTN, Departemen Kelautan dan Perikanan," katanya.

Setelah itu, kata dosen robotik PENS ITS Surabaya itu, pembahasan intensif untuk aplikasi akan dilakukan di TU Delft Belanda dan di Indonesia hingga tahun 2011.

"Tahun 2012 akan kita lakukan peluncuran, apakah peluncuran akan memanfaatkan lembaga sejenis LAPAN di Indonesia yang sudah memiliki lokasi peluncuran roket atau mungkin LAPAN juga sudah siap pada tahun itu," katanya.

Ia menambahkan pemanfaatan nano-satelit itu akan diaplikasikan untuk fungsi telekomunikasi di saat bencana alam dan pencegahan pencurian ikan. "Nantinya, bisa juga untuk sensor cuaca," katanya.
0 komentar

"Puna" Pesawat Pengintai Teroris Dioperasikan Pada 2010

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 2010 segera mengoperasikan pesawat terbang mini nir awak atau "Puna" sebagai pendukung pertahanan keamanan nasional dan pengintai teroris.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman di Tangerang, Banten, Sabtu, mengatakan, BPPT sudah melakukan penelitian dan berhasil mengembangkan Puna sebagai pesawat pengintai dari udara terhadap apa yang sedang terjadi di darat dan laut.

Ia mengatakan, Puna nantinya akan digunakan oleh militer dan aparat kepolisian Indonesia dalam melakukan penyusupan terhadap aktivitas di daerah rawan konflik.

"Puna juga melakukan pengintaian terhadap teroris yang sedang bersembunyi di lokasi yang sulit dijangkau," kata Menristek.

Pesawat Puna juga dilengkapi kamera mini untuk memotret kejadian di lapangan dan melaporkan kepada pihak terkait sebagai barang bukti.

Menristek mengatakan, pesawat Puna saat ini sedang dalam tahap proses pembuatan akhir dan akan dioperasikan pada tahun 2010.

"Kita ingin menunjukan pesawat Puna buatan peneliti Indonesia bisa digunakan sebagai pendukung keamanan nasional, jadi tidak harus dibeli dari luar negeri," ujar Menristek.

Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi Industri Pertahanan Keamanan BPPT, Joko Purwono menyatakan, Puna dapat mencapai ketinggian di udara hingga 120 kilometer (km).

Puna merupakan pesawat otonomos dilengkapi kamera pengintai dan tidak dikontrol melalui remote.

Joko menambahkan, Puna memiliki panjang badan empat meter dan panjang sayap tujuh meter dengan jangkau ketinggian yang cukup di atas udara.

"Pesawat Puna akan diproduksi tahun depan oleh PT Dirgantara Indonesia (DI), untuk saat ini pesawat tersebut sedang dalam proses penyempurnaan,"ujar Joko.

Selain itu, kata Joko BPPT juga mengembangkan dua pesawat pengintai mini tipe lain yakni pesawat Sriti seberat 10 kilogram (kg) dan pesawat pengintai yang dinamai Alap-Alap dengan berat 25 kg, untuk memantau perairan laut Indonesia.

sumber antara
0 komentar

Google: Ubah Gambar Menjadi 3 Dimensi dengan Mudah

oogle baru saja merilis Building Maker, sebuah perangkat yang memungkinkan penggunanya dengan mudah dan cepat mengubah gambar datar dua dimensi pada Google Earth menjadi struktur tiga dimensi.

Hal ini menjadi mungkin dilakukan hanya dengan meluruskan rangkaian persegi dan bujur sangkar pada foto yang ada dengan menggunakan peranti lunak modelling SketchUp dari Google.

Dalam blog resmi Google, Product Manager Google Mark Limber dan Perancang User Experience Matt Simpson membenarkan bahwa crowdsourcing merupakan salah satu cara paling efektif dalam memperbesar dan meningkatkan layout Google Earth yang telah ada.

"Beberapa dari kami di Google menghabiskan hampir sebagian besar waktu kami untuk memikir satu hal yaitu, bagaimana menciptakan model tiga dimensi dari setiap struktur yang dibangun dalam Google Earth? Bagaimana kami meyakinkan bahwa gambar tersebut akurat dan tentunya bermanfaat bagi orang-orang yang akan menggunakannya?," tulis Limber seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (15/10/2009).

Limber menyebutkan, kini mereka telah menemukan caranya dan mengklaim perangkat baru tersebut sangat menyenangkan dan bisa membuat orang 'ketagihan' untuk menggunakannya. Yang terpenting lagi, perangkat ini dapat menghasilkan perubahan bentuk gambar yang akurat hanya dalam hitungan menit.

Building Maker kompatibel dengan sebagian besar browser, meski pengguna web yang akan membangun gambar tiga dimensi akan membutuhkan akun Google Earth, namun tersedia versi kopian gratis peranti lunak modelling SketchUp dan kopi Google Earth yang bisa diinstal pada komputer mereka. (rah)
0 komentar

Kupu-kupu Elok Tertangkap Hubble

Setelah mengalami perbaikan, teleskop ruang angkasa Hubble kembali menampilkan foto-foto menakjubkan, salah satunya kupu-kupu angkasa dengan cahaya-cahaya elok.

Dengan pemasangan dua kamera baru dan beberapa perbaikan, Hubble mendapatkan foto galaksi-galaksi dan nebula—kabut gas dan debu bintang—lebih tajam dibanding gambar yang pernah diambil sebelumnya. Hubble juga berhasil menangkap cahaya-cahaya baru yang belum pernah dilihat.

Salah satu yang kemudian menjadi perbincangan adalah nebula yang menjadi tempat lahirnya bintang-bintang baru. Nebula berbentuk kupu-kupu ini memancarkan gas dan debu panas yang mengembang menyerupai sayap.

Foto-foto lain yang tak kalah indah adalah drama kosmis tentang kelahiran dan kematian bintang-bintang. Salah satunya memperlihatkan Carina Nebula, tempat kelahiran bintang berjarak 7.500 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang bisa ditempuh cahaya selama setahun atau sekitar 9,6 triliun kilometer. Dalam foto tampak awan kemerahan yang dibombardir radiasi. Saat Hubble menggunakan spektrum cahaya berbeda, awan-awan itu menghilang dan tampaklah bintang-bintang muda berumur sekitar 100.000 tahun.

Foto yang berbeda memperlihatkan ribuan kelompok bintang yang tersebar dalam cahaya putih di antara titik-titik biru yang merupakan bintang panas dan titik-titik merah bintang yang lebih dingin.

Foto-foto Hubble ini diambil dalam galaksi Bima Sakti, kecuali lima galaksi spiral yang difoto dalam satu frame.

Dengan kemampuan barunya, Hubble akan mengarahkan kamera ke ujung terjauh jagat raya dan mengambil foto angkasa beberapa saat setelah Big Bang atau ledakan besar yang diyakini sebagai awal terbentuknya semesta.
sumber kompas
0 komentar

Forefox Bisa Cegah Serangan di Internet

Mozilla mengungkapkan bahwa mereka akan memasang teknologi yang dapat membantu Firefox menghentikan serangan keamanan berbasis Internet.

Menurut Mozilla, teknologi bernama Content Security Policy (CSP) tersebut merupakan teknologi dengan spesifikasi yang dibuat Mozilla. Tujuannya agar situs dan pengembang aplikasi dapat menentukan konten di situsnya ataupun aplikasinya yang sah.

Teknologi ini juga akan memblokir setiap script ataupun kode perusak yang telah ditambahkan oleh hacker yang berhasil menembus situs ataupun aplikasi yang bersangkutan.

“Ini bukan trik yang dibuat untuk mengatasi satu jenis serangan,” kata Johnathan Nightingale, Manager Front-end Development Team, Mozilla, seperti VIVAnews kutip dari PC Advisor, 9 Oktober 2009. “Ini dapat membantu situs-situs mengatasi masalah corss-site scripting, tetapi lebih dari itu,” ucapnya.

Nightingale menyebutkan, mereka kini memiliki cara untuk mematikan apapun yang dinamis, sehingga apapun konten yang ditambahkan ke situs, jika itu ada di halaman dan mereka mengirimkan sesuatu di bagian header, akan ditutup.

Firefox memperkenankan pengembang aplikasi dan situs untuk memisahkan konten yang sah dan konten yang terlarang. Dengan CSP, Firefox akan mempersilahkan konten sah untuk dijalankan, dan memblokir konten yang berbahaya.

Awal tahun ini, Eric Lawrance, seorang Program Manager di tim Microsoft Internet Explorer menyebutkan bahwa CSP merupakan ide yang bagus dan merupakan pendekatan yang menjanjikan. Meski begitu ia tidak menyebutkan apakah Microsoft akan mendukung teknologi serupa pada browsernya.

• VIVAnews
0 komentar

Kapan facebook muncul?

Facebook muncul pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard University. Facebook pertama kali diluncurkan untuk tujuan yang baik, yaitu sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Tidak lama kemudian, beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun meminta untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook. Dalam waktu 4 bulan sejak perilisan, Facebook telah mempunyai 30 jaringan kampus. Pada September 2005 Facebook tidak lagi membatasi jaringannya hanya untuk mahasiswa. Facebook pun membuka jaringannya untuk para siswa SMU. Beberapa waktu kemudian Facebook juga membuka jaringannya untuk para pekerja kantoran. Dan akhirnya pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk siapa saja yang memiliki alamat e-mail.
Facebook telah membius jutaan pengguna internet di seluruh belahan dunia. Tua, muda, pegawai, pejabat, bahkan calon presiden turut menikmati indahnya berada dalam alam Facebook. Umat-umat baru Facebookers telah membuat jarak berkomunikasi dan bersosialisasi antar anggota menjadi tiada batas. Menurut data statistik yang dilansir CheckFacebook.com, jumlah pengguna Facebook di Indonesia telah masuk 10 besar jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia. Indonesia bertengger di peringkat tujuh, mengalahkan Australia, Spanyol, dan Argentina di peringkat 10. Hingga saat ini Facebook selalu menduduki Top Sites 5 besar versi Alexa.com meninggalkan Friendster yang terpaut jauh dibawahnya.Seiring dengan berjalannya waktu, meskipun Facebook diciptakan untuk manfaat yang baik, tetapi terkadang masih digunakan untuk melakukan hal-hal yang kurang pantas dilakukan di dunia maya, misalnya melakukan provokasi dan menyinggung perasaan orang lain. Salah satu contoh yang biasanya masih sering ditemui yaitu penggunaan kata-kata yang kurang sopan dalam menggunakan Facebook. Dalam riset yang sudah dilakukan minggu lalu dapat diketahui bahwa pengguna yang menggunakan kata-kata negatif lebih banyak daripada pengguna yang menggunakan kata-kata positif.
Tidak jarang juga saya temui teman-teman dalam jaringan Facebook saya baik sengaja maupun tidak sengaja terkadang menulis kata-kata yang kurang baik hanya sekedar untuk melakukan update status dan meluapkan amarah, meskipun hanya untuk bercanda kepada sesama teman. Ungkapan yang dituliskan seorang pengguna Facebook juga terkadang baik secara langsung maupun tidak langsung sering membuat perasaan orang lain tidak nyaman. Namun, semua itu tentu melanggar etika dalam berkomunikasi di dunia maya.
Masalah selanjutnya yaitu tentang kebiasaan sebagian pengguna Facebook untuk mengisi status yang sifatnya tidak penting. Status yang tidak penting menurut saya adalah adanya informasi palsu dalam keanggotaan Facebook, status/komentar yang seharusnya tidak menjadi konsumsi umum, serta hal-hal yang berhubungan dengan privasi seseorang. Misalnya saja saya pernah menjumpai status yang tertulis dalam halaman Profil seseorang bahwa dirinya sudah menikah dengan orang lain, tetapi dalam kenyataannya itu tidak benar, mungkin mereka masih hanya dalam status berpacaran atau hanya sekedar iseng. Hal-hal semacam ini tentu akan menimbulkan interpretasi kepada pihak luar mengenai kepribadian dirinya yang gemar berbohong. Contoh lain yaitu masih adanya koleksi foto yang menampilkan foto-foto yang terlalu sensitif, dalam artian mengandung privasi seseorang ataupun bertingkah seronok dalam foto tersebut. Hal tersebut tentu juga akan menimbulkan masalah pencitraan seseorang terhadap dirinya, meskipun yang dilakukan itu tidak mempunyai maksud tertentu, hanya sekedar pamer/narsis.
Adanya fasilitas grup dalam Facebook bagi saya juga masih harus dibenahi. Mengapa? Karena saya masih sering melihat begitu banyak grup-grup yang saling melecehkan atau meluapkan rasa ketidaksukaan/ketidakpuasan/kejengkelan terhadap sesuatu hal. Misalnya beberapa waktu lalu saya sempat melihat grup yang berisi sekumpulan orang yang "Anti Malaysia", mengingat baru-baru ini terjadi konflik kecil antara Indonesia dan Malaysia. Nah, inilah yang kurang sesuai bagi saya, mengapa mereka melakukan hal semacam ini dalam Facebook ? Bukankah lebih baik jika hal-hal kontroversial semacam ini dibahas dalam forum khusus saja ? Contoh yang lain yang pernah saya jumpai misalnya grup anti musik tertentu, grup anti capres maupun cawapres, grup anti klub sepakbola tertentu, dan lain-lain yang tidak mungkin saya sebutkan semuanya.
Fitur aplikasi/kuis dalam Facebook juga masih kurang sesuai dalam penggunaannya. Misalnya saya masih sering mendapati kuis-kuis dalam Facebook yang tidak mendidik dan tidak berperikemanusiaan. Contohnya kuis-kuis dengan pertanyaan semisal "Dimanakah kamu mati?", "Seberapa jelekkah diri Anda?", "Siapa nama inisial pasangan Anda", dan lain-lain. Meskipun banyak yang ditujukan untuk bercanda dan having fun di dalam Facebook, tetapi bagi saya hal-hal semacam ini tidaklah penting, sok tahu, dan sebisa mungkin saya hindari mengikuti kuis-kuis seperti itu.
Selanjutnya yaitu tentang adanya komentar-komentar intimidasi yang sering mengandung hal-hal yang menyinggungs SARA. Misalnya beberapa hari yang lalu saya mendapati teman saya yang diberi komentar oleh seseorang yang tidak dikenal mengenai intimidasi dalam hal keyakinan/agama. Dalam komentar tersebut pada intinya adalah menganggap agama yang dianutnya yang paling benar dan mengajak untuk bergabung dengan agama tersebut. Sungguh hal yang seharusnya tidak boleh terjadi karena sangat berhubungan dengan pelanggaran hak asasi manusia.
Hal negatif yang lain dari penggunaan situs jejaring sosial Facebook yaitu menyebabkan terjadinya kecanduan. Bagaimana tidak ? Saya sendiri masih sering melihat teman-teman dalam jaringan Facebook saya yang selalu online setiap waktu dengan melihat status-status terbaru mereka setiap menit dan melalui fitur chatting yang tersedia. Tampaknya Facebook sudah menjadi makanan sehari-hari yang tidak membosankan, hingga tidak jarang yang lupa waktu dan menyia-nyiakan waktu karenanya. Pernah juga saya membaca berita di internet bahwa telah terjadi seseorang yang dipecat hanya karena kecolongan online di Facebook ketika bekerja dan melakukan cuti. Bahkan baru-baru ini ada yang masuk penjara karena tertangkap tangan melakukan penipuan melalui Facebook, mengirim ancaman pembunuhan melalui Facebook, dan melakukan intimidasi yang merugikan orang lain atas hal-hal yang belum terbukti kebenarannya. Terbukti bahwa Facebook telah mampu menjadi sarana untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri dan merugikan banyak orang.
Di balik semua hal-hal negatif yang sudah saya paparkan beberapa di atas, sebenarnya banyak sekali manfaat positif dari penggunaan Facebook, diantaranya penyampaian informasi yang begitu cepat mengenai suatu hal, mempertemukan teman-teman/kerabat/saudara yang sudah lama tidak menjalin komunikasi (silaturahmi), sebagai media melakukan ucapan selamat terhadap suatu perayaan (ulang tahun, pernikahan, kelulusan), sebagai media menyampaikan ucapan terima kasih dan minta maaf, serta sebagai media invitation (undangan) atau promosi terhadap suatu kegiatan. Salah satu contohnya yaitu beberapa hari lalu telah terjadi gempa bumi di Tasikmalaya, maka seketika itu orang-orang yang mendengar adanya berita itu langsung mengisi status yang berisi tentang kejadian tersebut. Lalu sebagian orang saling memberikan informasi yang lebih akurat, kompleks, dan saling melengkapi. Tentu saja informasi ini sangatlah penting untuk diketahui oleh siapapun dan dimanapun seseorang berada dan ini benar-benar pernah saya rasakan.
Lalu bagaimana untuk menghindari ataupun mengurangi hal-hal negatif yang ada dan berusaha meningkatkan hal-hal yang positif? Bagi saya, kuncinya adalah berpikir positif. Apapun masalahnya, jika kita berani berpikir positif dalam segala hal maka semuanya akan menjadi baik bagi kita. Mungkin ada ungkapan bahwa sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik bagi orang lain. Akan tetapi, alangkah baiknya jika kita juga menyadari semua itu berdasarkan hati nurani kita dan perasaan orang lain, dalam hal ini teman-teman yang ada dalam jaringan pertemanan kita di Facebook. Jika itu masih kurang, maka sudah selayaknya jika aturan main dalam penggunaan Facebook dibatasi sesuai dengan norma dan etika komunikasi seperti halnya di dunia nyata. Seseorang yang bersalah dan merugikan orang lain sudah seharusnya mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai kondisi hukum pelanggaran informasi dan komunikasi yang diberlakukan.
Oleh karena itu, apabila muncul pertanyaan apakah Facebook dipertahankan atau lebih baik dibinasakan, maka saya lebih memilih untuk dipertahankan dengan membuat regulasi baru yang dapat menjamin pemakaian Facebook tanpa terlalu banyak melanggar etika yang ada. Inilah tugas arsitektur situs Facebook untuk kedepannya agar tercipta masyarakat dunia maya yang dinamis dan selalu berpikir positif setiap saat. Itulah sedikit banyak ulasan yang dapat penulis sampaikan secara maksimal melalui artikel kali ini. Semua ditulis berdasarkan cara pandang penulis secara subjektif dan sesuai dengan pengalaman penulis dalam mengikuti gegap gempita dunia Facebook.
0 komentar

Ayo Belajar Geologi dan Jadi Ahli Gempa

Gempa bumi, (letusan) gunung berapi, dan tsunami sejak lama menimbulkan ketakutan dan (sekaligus) kekaguman dalam pikiran manusia, melahirkan mitos, legenda, dan banyak film bencana Hollywood. Kini, teknologi maju memungkinkan kita berlatih, mengukur, memantau, mengambil sampel, dan mencitra Bumi dan gerakannya seperti belum pernah terjadi sebelumnya…. (Dr Ellen J Prager, ”Furious Earth”, 2000)

Gempa demi gempa terkesan semakin rajin menyambangi Tanah Air. Di tengah era informasi dan maraknya industri media, serba hal mengenai gempa pun hadir ke jantung rumah tangga. Orang tua, orang muda, dan anak-anak yang selama ini kurang (atau bahkan tidak) memerhatikan soal-soal gempa kini banyak yang terpaku lama menyaksikan reportase dari wilayah bencana melalui TV atau membacanya di media cetak dan online.

Mula-mula yang muncul adalah ketakutan, membayangkan bagaimana kalau gempa terjadi di kotanya sendiri. Tentu selain itu juga rasa prihatin dan peduli atas bencana yang terjadi. Berikutnya, dari rasa peduli dan takut tadi muncul pula rasa ingin tahu tentang berbagai segi, menyangkut penyebab-penyebab terjadinya gempa, mana saja daerah yang rawan gempa, apakah gempa dapat diramalkan, atau bagaimana cara mengurangi akibat mematikan gempa.

Barangkali itu awal yang menarik bagi tumbuhnya minat terhadap ilmu-ilmu yang terkait dengan kegempaan, yang sebagian ada di ilmu geologi, juga di cabang-cabangnya, seperti seismologi, dan juga di geofisika. Harus diakui, hingga belum lama ini, ilmu tersebut masih sering dilihat dengan sebelah mata, sebagai ilmu yang kering dan kurang banyak manfaatnya untuk dipelajari.

Kini, dengan sering terjadinya gempa dan semakin tumbuhnya kesadaran bahwa Tanah Air berada di jalur gempa dan gunung api yang dikenal sebagai Cincin Api, masyarakat semakin menyadari pentingnya ilmu-ilmu di atas.

Memang gempa tak akan memusnahkan bangsa Indonesia, kecuali mungkin yang disebabkan oleh gempa dan tsunami kosmik akibat wilayah Nusantara ditumbuk oleh asteroid atau komet besar. Namun, terus-menerus diguncang gempa—apalagi bila tanpa pembelajaran memadai untuk meminimalkan dampak—bisa menguras tenaga dan pikiran bangsa. Belum lagi harus diakui, ada kerugian materiil yang amat besar tiap kali terjadi gempa (atau letusan gunung berapi), plus biaya rehabilitasi dan rekonstruksi.

Melalui cinta ilmu geologi, pemahaman dan kearifan akan sifat dan perilaku Bumi meningkat. Berikutnya, risiko bencana dapat dikurangi, korban dapat diminimalkan, dan kerugian harta benda dapat ditekan.

Ilmu kebumian

Fokus bahasan kita kali ini pada ilmu geologi, yang mempelajari komposisi, struktur, proses, dan sejarah Bumi. Ilmuwan yang mendefinisikan geologi adalah Sir Charles Lyell pada tahun 1830. Semenjak saat itu, studi geologi diperluas sampai ke planet-planet lain dan satelitnya, yang lalu dikenal sebagai geologi keplanetan. Ada banyak cabang dalam geologi, antara lain geofisika, yang mempelajari fisika Bumi.

Melalui ilmu inilah orang mengenal lapisan-lapisan yang ada di Bumi, yakni kerak atau kulit, lalu mantel, dan inti. Kerak bumi yang berwujud lempeng-lempeng ini rupanya telah bergerak ke sana-sini di permukaan Bumi setidaknya sejak 600 juta tahun terakhir—dan bisa jadi sejak beberapa miliar tahun sebelumnya (New York Public Library Science Desk Ref, 1995). Sekarang ini, setiap lempeng bergerak dengan kecepatan berbeda-beda, di antaranya ada yang dengan kecepatan 2,5 sentimeter per tahun.

Para ilmuwan yakin, pada masa lalu, sekitar 250 juta tahun silam, ada benua besar atau superkontinen yang dinamai Pangaea (Nama Pangaea diusulkan oleh geolog besar Alfred Wegener tahun 1915). Sekitar 180 juta tahun lalu, superkontinen ini pecah, menjadi Gondwanaland, atau Gondwana, dan Laurasia. Gondwana adalah kontinen hipotetis yang dibentuk dari bersatunya Amerika Selatan, Afrika, Australia, India, dan Antartika. Sementara Laurasia tersusun dari Amerika Utara dan Eurasia. Sekitar 65 juta tahun silam—masa sekitar punahnya dinosaurus—kedua kontinen itu mulai berpisah, perlahan-lahan membentuk tatanan seperti yang kita lihat sekarang ini.

Ada prediksi menarik: dalam 50 juta tahun dari sekarang, pantai barat Amerika Utara akan robek dari daratan utama (mainland), dan—ini dia—Australia akan bergerak ke utara dan bertubrukan dengan Indonesia. Sementara Afrika dan Asia akan terpisah di Laut Merah.

Riwayat menarik

Kini, ketika kita semakin mengakui pentingnya ilmu-ilmu alam, kebumian, baik juga dipikirkan cara untuk mengembangkan minat. Jangan sampai ironi yang ada sekarang ini berkepanjangan, di mana negara di Cincin Api hanya memiliki sejumlah kecil ahli, seperti hari-hari ini kita baca profilnya di harian ini. Mereka bekerja di sejumlah lembaga pendidikan dan penelitian seperti ITB, UGM, LIPI, dan BPPT.

Dengan frekuensi berita gempa yang tinggi akhir-akhir ini, terungkap pula sejumlah istilah dan teori fundamental dalam geologi, seperti intensitas gempa dalam skala Richter dan tentang lempeng tektonik.

Demi masa depan

Sebagaimana studi tentang hutan, iklim, atau vulkanologi, ilmuwan ahli gempa Indonesia punya peluang besar untuk berkontribusi dalam sains yang hebat ini karena Indonesia sering disebut sebagai laboratorium alam yang unik. Sumbangan ilmiah ini maknanya tidak saja sebatas pemerkayaan ilmu pengetahuan, tetapi juga terkait dengan masa depan manusia.

Dalam jangka dekat, peminat dan ilmuwan ahli gempa mungkin masih merasa tertantang untuk menjawab pertanyaan fundamental seperti ”dapatkah kita meramal terjadinya gempa?”

Saat ini jawabannya adalah ”mustahil” bila yang dimaksud adalah meramal ”hari, tanggal, dan jam berapa gempa akan terjadi”. Karena yang bisa diketahui baru wilayah mana yang akan terancam gempa dalam kurun 20-30 tahun mendatang, sebenarnya pekerjaan sudah menanti untuk menyiapkan segala sesuatunya. Tujuannya tidak lain untuk meminimalkan potensi kerusakan akibat gempa.

Mari kita sambut tantangan ilmu geologi untuk semakin memahami Bumi dan segala aktivitasnya. Kita yakin, dengan semakin bertambahnya ahli gempa, akan semakin nyaring suara yang mengingatkan bangsa Indonesia untuk selalu siaga menghadapi pergerakan lempeng tektonik jauh di bawah sana.
0 komentar

10 Inovasi Strategis di Dunia Masa Depan

Oleh Yulvianus Harjono

Inovasi adalah kunci masa depan. Kesejahteraan yang dicapai manusia saat ini tidaklah terlepas dari inovasi yang telah dilahirkan pada masa lampau. Melalui berbagai penemuan yang telah diciptakan saat ini, kita pun dapat ”mengintip” masa depan.

Hal-hal yang dulu hanya bisa disaksikan di film-film fiksi dan buku ternyata menjelma sebagai realitas. Memandang sangat pentingnya inovasi, seperti diungkapkan Presiden AS Barack Obama dalam pidato mingguannya di radio dan media cyber, 1 Agustus 2009, Livescience merilis 10 obyek inovasi strategis yang telah dirintis dan akan menentukan pada masa depan.

Peralatan pembaca pikiran

Adam Wilson, ilmuwan dari Teknik Biomedis University of Wisconsin, AS, menciptakan sebuah interface (antarmuka untuk komputer) yang mampu menerjemahkan pikiran ke dalam bentuk teks.

Sistem antarmuka yang bekerja pada alat berupa elektrode dan kabel terkoneksi di kepala ini mampu mengubah sinyal listrik menjadi bentuk fisik, seperti tangan memindahkan cursor.

Teknologi ini sangat bermanfaat bagi pasien yang tak bisa berkomunikasi sama sekali, seperti penderita stroke atau penyakit langka Lou Gehrig (Amyotrophic Lateral Sclerosis) untuk bisa ”berbicara”. Alat ini dapat difungsikan sebagai alat pengetes kejujuran.

Keliling dunia 90 menit

Dari novel dan film kita ketahui, Phileas Fogg asal Inggris mampu mengelilingi dunia dalam 80 hari pada awal tahun 1870-an. Ke depan orang bisa hanya butuh kurang dari sejam untuk ke belahan dunia lain.

Dalam penelitian yang disponsori Pusat Sains Angkatan Udara AS dan Angkatan Udara Brasil, mimpi transportasi canggih dibangun di atas teknologi propulsi laser kecepatan hipersonik. Riset pimpinan Leik Myrabo, profesor Teknik Dirgantara dari Institut Politeknik Rensselaer, Troy, AS, ini tengah dilakukan di Laboratorium Hipersonik dan Aerodinamika Henry T Nagamatsu di Sao Jose, Brasil.

Kekuatan puncaknya dapat mencapai skala gigawatt. Alat ini diklaim mampu meluncurkan nano-satelit (1-10 kilogram) dan mikro-satelit (10-100 kilogram) ke orbit rendah dalam sekejap. Teknologi ini juga didesain untuk meluncurkan pesawat ke stasiun luar angkasa.

Lengan bionik

Ingat tokoh Luke ”Skywalker” di film Star Wars? Ya, tangan kanannya yang putus adalah sebuah lengan bionik. Tidak lama lagi, para veteran korban perang ataupun mereka yang terlahir tanpa lengan dan tungkai kaki bisa menikmati teknologi canggih Skywalker ini.

Banyak pusat penelitian di dunia mengembangkan lengan dan kaki bionik. Salah satunya adalah Touch Bionics yang telah memasarkan produknya, lengan i-LIMB. Lengan bionik ini memiliki kontrol intuitif.

Elektrode desain khusus ditempatkan di permukaan kulit untuk membaca sinyal-sinyal otot (myoelectric) yang dikirimkan otot di tungkai/lengan yang tersisa. Lengan i-LIMB berbahan dasar plastik itu dapat bergerak layaknya tangan biasa. Teknologi bionik yang tak kalah canggih tengah dirintis Miguel Nicolelis (Duke University, AS). Lengan buatan rancangannya, digerakkan otak langsung.

”Gadget” indera keenam

Pranav Mistry, mahasiswa program doktor dari Media Lab Massachusetts Institute of Technology (MIT), menciptakan alat Sixth Sense, yang bisa menampilkan informasi virtual tiga dimensi saat berinteraksi dengan obyek yang dilihat.

Sebagai contoh, dengan melihat kulit wajah sebuah buku, beragam informasi: resensi, harga, bahkan komentar tentang buku itu, langsung muncul di hadapan kita layaknya tayangan dari sebuah proyektor LCD.

Sixth Sense adalah sebuah gadget yang memungkinkan segala informasi di internet terhubung langsung dengan dunia nyata dan membentuk sajian bernama realitas tambahan. Gadget yang ringkas ini mengingatkan kita pada teknologi canggih di film Minority Report.

Teknologi ini menggabungkan webcam dan proyektor mini yang terkoneksi dengan ponsel cerdas secara nirkabel.

Organ tubuh artifisial

Suatu saat ke depan, manusia yang menderita penyakit gagal hati bisa memiliki organ hati baru. Bukan lagi sekadar transplantasi, melainkan sebuah organ asli. Colin McGucklin dan Nico Forraz—duo peneliti dari Newcastle University, Inggris— menciptakan lever artifisial.

Lever manusia pertama yang pernah diciptakan ini masih dalam skala prototipe. Ukurannya mini, setara sebuah koin ukuran kecil. Lever ini dibuat dari sel punca (stem cell) yang diambil dari tali pusat manusia.

Bioreaktor untuk menumbuhkan sel punca diperoleh dari NASA. Pada masa depan kemungkinan bukan hanya lever yang bisa diproduksi, melainkan juga organ-organ vital lain, seperti ginjal, bahkan jantung.

Memberi makan dunia

Mencukupi kebutuhan pangan dunia bakal menjadi hal sangat krusial pada masa depan. Ilmuwan terus berupaya menciptakan varietas gandum, jagung, dan beras unggulan yang bisa panen berlipat ganda. Termasuk menyesuaikan dengan gejala pemanasan global.

Seiring pesatnya riset bioteknologi, muncul ide pembuatan superfood—makanan berbentuk pil yang mencakup seluruh nutrisi yang dibutuhkan. Ada yang mengembangkan makanan sintetis dari sel punca hewan. Riset ini salah satunya dilakukan di Ulrecht University, Belanda.

Melenyapkan limbah

Limbah akan menjadi persoalan besar pada masa depan jika tidak diantisipasi serius. Di negara-negara maju, melalui pemanfaatan teknologi, berbagai sampah diolah menjadi bahan baku daur ulang. Bulu ayam, oleh peneliti di Virginia Tech, AS, bisa diolah menjadi senyawa polimer sebagai bahan untuk membuat plastik pada masa depan.

Menjiplak nuklir Matahari

Reaksi fusi nuklir menjaga Matahari tetap bersinar cemerlang selama miliaran tahun. Ed Moses, dari National Ignition Facility, AS, melakukan penelitian bertujuan menciptakan fusi nuklir seperti di Matahari.

Dia mencampur 150 mikrogram deuterium dan tritium yang ditembakkan dengan laser raksasa sebagai inti tenaga untuk membangkitkan fusi nuklir. Percobaan ini mirip dengan adegan cerita fiksi film Spiderman 2. Pada 2010 dijadwalkan tes, yang diprediksi menghasilkan energi hingga 500 triliun watt.

Merekayasa iklim Bumi

Salah satu cara mencegah pemanasan global adalah melalui rekayasa kebumian (geoengineering). Muncul berbagai gagasan geoengineering yang hi-tech, seperti membuat cermin atau menaburkan partikel pemantul sinar matahari. Untuk mengurangi badai topan di AS akan dicoba mengaduk lautan, oleh sejumlah armada kapal, agar air laut mendingin. Teknologi rekayasa kebumian kian dimungkinkan.

Membuat otak manusia

Masih banyak bagian dari otak manusia yang menyimpan misteri. Di balik miliaran neuron, tersembunyi segala pemikiran dan teknologi canggih yang tak pernah terbayangkan akan dilahirkan.

Peneliti yang tergabung dalam Blue Brain Project di Swiss mengumumkan rencana membuat otak artifisial beberapa dekade lagi. Simulasi dilakukan dengan membuat otak tikus buatan, menggunakan IBM Supercomputer Blue Gene.

sumber kompas